Pendahuluan
Sistem Pendukung Keputusan (SPK) atau dalam bahasa inggrisnya Decision Support System (DSS) merupakan sebuah sistem informasi yang menggunakan model keputusan, sebuah database dan sebuah wawasan dari pembuat keputusan dalam sebuah proses pemodelan yang diimprovisasi dan interaktif untuk mencapai sebuah keputusan yang spesifik oleh seorang pembuat keputusan yang spesifik. Selain itu, menurut Turban (2005), Sistem Pendukung Keputusan sebagai sistem berbasis komputer yang terdiri dari tiga komponen yang saling berinteraksi, yaitu sistem bahasa (untuk memberikan komunikasi antara pengguna dan komponen sistem pendukung keputusan lain), sistem pengetahuan (respositor pengetahuan dominan masalah yang ada pada sistem pendukung keputusan atau sebagai data atau sebagai prosedur), dan sistem pemrosesan masalah (hubungan antaradua komponen lainnya, terdiri dari satu atau lebih kapabilitas menipulasi masalah umum yang diperlukan untuk pengambilan keputusan).
Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan
Sistem pendukung keputusan mempunyai karakteristik, berikut adalah karakteristik dari sistem pendukung keputusan menurut Turban, dkk (2005):
Dukungan kepada pengambil keputusan, terutama pada situasi semi terstruktur dan tidak terstruktur, dengan menyertakan penilaian manusia dan informasi terkomputerisasi. Masalah-masalah tersebut tidak bisa di pecahkan oleh sistem computer lain atau oleh metode atau alat kuantitatif standar.
- Dukungan untuk semua level manajeral, dari eksekutif puncak sampai manajer lini.
- Dukungan untuk semua individu dan kelompok. Masalah yang kurang terstruktur sering memerlukan keterlibatan individu dad departemen dan tingkat organisasi yang berbeda atau bahkan dad organisasi lain.
- Dukungan untuk keputusan independen dan skeuensial. Keputusan bisa dibuat satu kali, beberapa kali, atau berulang (dalam interval yang sama).
- Dukungan di semua faseproses pengambilan keputusan; inteligensi, desain, pilihan, dan implementasi.
- Dukungan di berbagai proses dan gaya pengambilan keputusan.
- Adaptivitas sepanjang waktu.
- Ramah pengguna, kapabilitas grafis yang sangat kuat, dan antarmuka manusia-mesin yang interaktif dengan satu bahasa alami bisa sangat meningkatkan efektivitas sistem pendukung keputusan.
- Peningkatan efektivitas pengambilan keputusan (akuransi, timelenes, kualitas) dari pada peningkatan efisiensinya (biaya pengambilan keputusan).
- Kontrol penuh pada pengambil keputusan terhadap seinua langkah proses pengamblan keputusan dalam memecahkan suatu masalah.
- Pengguna akhir dapat tnengembangkan dan mernodifikasi sendiri sistem sederhana.
- Kapabilitas pemodelan memungkinkan eksperimen dengan berbagai strategi yang berbeda di bawah konfigurasi yang berbeda.
- Akses disediakan untuk berbagai sumber data, format, dan tipe, mulai dari sistem informasi geografis (GIS) sampai sistem berorientasi objek.
- Dapat digunakan sebagai sistem tunggal oleh seorang pengambil keputusan pada satu lokasi atau didistribusikan di suatu organisasi secara keseluruhan.
Komponen Sistem Pendukung Keputusan
Menurut Turban, dkk (2005) Sistem pendukung keputusan terdiri dari empat komponen, komponen tersebut sebagai berikut:
- Manajemen Data. Meliputi basis data yang berisi data-data yang relevan dengan keadaan dan dikelola oleh perangkat lunak yang disebut dengan Database Management System (DBMS).
- Manajemen Model. Berupa sebuah paket perangkat lunak yang berisi modelĀmodel finansial, statistic, management science, atau model kuantitatif, yang menyediakan kemampuan analisa dan perangkat lunak manajemen yang sesuai.
- Subsistem Dialog atau Komunikasi. Merupakan subsistem yang dipakai oleh user untuk berkomunikasi dan memberi perintah (user interface).
- Manajemen Knowledge. Komponen ini dapat menyed iakan keahl ian yang diperlukan untuk memecahkan beberapa aspek masalah dan memberikan pengetahuan yang dapat meningkatkan operasi komponen sistem pendukung keputusan yang lain.
Tujuan Sistem Pendukung Keputusan
Menurut Turban, dkk (2005) tujuan dari sistem pendukung keputusan, sebagai berikut:
- Membantu menyelesaikan masalah semi terstruktur.
- Mendukung manajemen dalam mengambil keputusan suatu masa lah.
- Meningkatkan efektifitas daripada efisiensi pengambilan keputusan.
- Kecepatan komputasi.
- Peningkatan produktivitas.
- Dukungan kual itas.
- Berdaya saing.
- Mengatasi keterbatasan kognitif dalam pemrosesan dan penyimpanan.
Tahapan Sistem Pendukung Keputusan
Menurut Herbert A. Simon (Kadarsah, 2005) tahap sistem pendukung keputusan adalah sebagai berikut:
- Tahap Penelusuran. Tahap ini merupakan proses penelusuran dari lingkup problematika serta pengenalan masalah.
- Tahap Desain. Tahap ini merupakan proses pengembangan pencarian alternatif tindakan atau solusi yang d iambil.
- Tahap Choice. Tahap ini dilakukan pemilihan tahapan diantara berbagai alternatif solusi yang dimunculkan pada tahap perencanaan dengan memperhatikan kriteria-kriteria berdasarkan tujuan yang akan dicapai.
- Tahap Implementasi. Tahap pelaksana dari keputusan yang telah diambil.