Sekilas Tentang Sistem Visual Manusia

Melihat dengan Mata

Mata dapat diibaratkat sebagai sebuah sensor, yang dapat menangkap objek dalam bentuk citra. Proses pembentukan citra oleh mata secara garis besar adalah sebagai berikut:

  1. Intensitas cahaya ditangkap oleh diagram iris dan diteruskan ke bagian retina mata.
  2. Bayangan obyek pada retina mata dibentuk dengan mengikuti konsep sistem optik dimana fokus lensa terletak antara retina dan lensa mata.
  3. Mata dan syaraf otak dapat menginterpretasi bayangan yang merupakan obyek pada posisi terbalik.

Representasi dari mata melihat ini ditunjukkan pada gambar di bawah ini.

Representasi penglihatan ini menunjukkan cara kerja kamera dalam meng-capture suatu gambar.

Struktur Mata Manusia

Berikut ini adalah gambar struktur mata manusia  (cross section of the human eye) yang diambil dari (Gonzalez & Woods, 1992).

 

Bentuk mata adalah seperti sphere dengan rata-rata diameternya adalah 20 mm. Secara umum mata memiliki 3 membran, cornea dan sclera, choroid, dan retina menutup mata. Choroid terletak di bawah sclera, mengandung jaringan pembuluh darah yang berfungsi sebagai sumber utama nutrisi untuk mata. Mantel Choroid ini sangat berpigmen dan karenanya dapat membantu untuk mengurangi jumlah cahaya asing memasuki mata dan Backscatter di dalam dunia optik.

Fovea di bagian retina terdiri dari dua jenis receptor, yaitu 

  • Sejumlah cone receptor, sensitif terhadap warna, visi cone disebut photocopic vision atau bright light vision
  • Sejumlah rod receptor, memberikan gambar keseluruhan pandangan dan sensitif terhadap iluminasi tingkat rendah, visi rod disebut scotopic vision atau dim-light vision

Blind Spot adalah bagian retina yang tidak mengandung receptor sehingga tidak dapat menerima dan menginterpretasi informasi

Subjective brightness merupakan tingkat kecemerlangan yang dapat ditangkap sistem visual manusia, dengan fungsi logaritmik dari intensitas cahaya yang masuk ke mata manusia. Ini mempunyai daerah intensitas yang bergerak dari ambang scotopic (redup) ke ambang photocopic (terang).

Brightness adaption merupakan fenomena penyesuaian mata manusia dalam membedakan gradasi tingkat kecemerlangan atau dapat juga merupakan batas daerah tingkat kecemerlangan yang mampu dibedakan secara sekaligus oleh mata manusia lebih kecil dibandingkan dengan daerah tingkat kecemerlangan sebenarnya.

Kepekaan dalam pembedaan tingkat kecemerlangan merupakan fungsi yang tidak sederhana, namun dapat dijelaskan antara lain dengan dua fenomena berikut:

  1. Mach Band (ditemukan oleh Ernst Mach) yaitu pita tengah bagian kiri kelihatan lebih terang dari bagian kanan.
  2. Simultaneous Contrast yaitu kotak kecil disebelah kiri kelihatan lebih gelap dari kotak kecil disebelah kanan, padahal intensitasnya sama tapi intensitas latar belakang berbeda. Hal sama terjadi bila kertas putih di meja kelihatan lebih putih daripada kertas sama diarahkan ke sinar matahari.

You May Also Like

About the Author: Webagus

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

© 2025 Webagus - Theme by HappyThemes