Sekilas Tentang Citra Digital

Beberapa Definisi Citra Digital

  1. Citra digital merupakan fungsi intensitas cahaya f(x,y), dimana harga x dan y merupakan koordinat spasial dan harga fungsi tersebut pada setiap titik (x,y) merupakan tingkat kecemerlangan citra pada titik tersebut;
  2. Citra digital adalah citra f(x,y) dimana dilakukan diskritisasi koordinat spasial (sampling) dan diskritisasi tingkat kecemerlangannya/keabuan (kwantisasi);
  3. Citra digital merupakan suatu matriks dimana indeks baris dan kolomnya menyatakan suatu titik pada citra tersebut dan elemen matriksnya (yang disebut sebagai elemen gambar / piksel / pixel / picture element / pels) menyatakan tingkat keabuan pada titik tersebut. 

Resolusi Citra

Terdapat dua  jenis resolusi citra, yaitu resolusi spasial dan resolusi kecemerlangan, berpengaruh pada besarnya informasi citra yang hilang.
  1. Resolusi spasial dapat didefinisikan sebagai halus kasarnya pembagian kisi-kisi baris dan kolom. Transformasi citra kontinue ke citra digital disebut dijitisasi (sampling). Hasil digitasi dengan jumlah baris 256 dan jumlah kolom 256 – resolusi spasial 256 x 256. 
  2. Resolusi kecemerlangan (intensitas / brightness) dapat didefinisikan sebagai halus kasarnya pembagian tingkat kecemerlangan. Transformasi data analog yang bersifat kontinue ke daerah intensitas diskrit disebut kwantisasi. Bila intensitas piksel berkisar antara 0 dan 255 – resolusi kecemerlangan citra adalah 256. 

Sampling Citra 

Proses capture pada kamera melakukan penangkapan besaran intensitas cahaya pada sejumlah titik yang ditentukan oleh besar kecilnya kemampuan resolusi sebuah kamera. Proses pengambilan titik-titik ini dinamakan dengan sampling. Sampling menunjukkan banyaknya pixel (blok) untuk mendefinisikan suatu citra. Ilustrasi sampling ini ditunjukkan pada gambar di bawah ini.
Ilustrasi Sampling

Sampling Uniform dan Non-uniform 

Sampling Uniform mempunyai spasi (interval) baris dan kolom yang sama pada seluruh area sebuah citra. Sampling Non-uniform bersifat adaptif tergantung karakteristik citra dan bertujuan untuk menghindari adanya informasi yang hilang. Daerah citra yang mengandung detil yang tinggi di-sampling secara lebih halus, sedangkan daerah yang homogen dapat di-sampling lebih kasar. Kerugian sistem sampling Non-uniform adalah diperlukannya data ukuran spasi atau tanda batas akhir suatu spasi.
 
Kuantisasi Citra
 
Kuantisasi menunjukkan banyaknya derajat nilai pada setiap pixel (menunjukkan jumlah bit pada gambar digital à b/w dengan 2 bit, grayscale dengan 8 bit, true color dengan 24 bit. Ilustrasi tentang kuantisasi ini ditunjukkan pada gambar di bawah ini.
Ilustrasi Kuantisasi Citra

Kuantisasi Uniform, Non-uniform, dan Tapered

  1. Kwantisasi Uniform mempunyai interval pengelompokan tingkat keabuan yang sama (misal: intensitas 1 s/d 10 diberi nilai 1, intensitas 11 s/d 20 diberi nilai 2, dan seterusnya). 
  2. Kuantisasi Non-uniform merupakan kuantisasi dengan hasil yang lebih halus diperlukan terutama pada bagian citra yang meng-gambarkan detil atau tekstur atau batas suatu wilayah obyek, dan kwantisasi yang lebih kasar diberlakukan pada wilayah yang sama pada bagian obyek. 
  3. Kuantisasi Tapered dapat dipersepsikan sebagai bila ada daerah tingkat keabuan yang sering muncul sebaiknya di-kwantisasi secara lebih halus dan diluar batas daerah tersebut dapat di-kwantisasi secara lebih kasar (local stretching). 

You May Also Like

About the Author: Webagus

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

© 2025 Webagus - Theme by HappyThemes