Pengertian Resistor
Resistor merupakan salah satu komponen elektronika yang paling banyak digunakan dalam rangkaian. Terdapat banyak jenis resistor yang tersedia memiliki sifat yang berbeda-beda dan digunakan dengan cara yang berbeda-berbeda dalam rangkaian yang berbeda pula. Resistor berasal dari kata “resist” yang dapat diartikan menjadi menahan/menghambat. Resistansi merupakan karakteristik dari menahan/menghambat aliran elektron dalam konduktor atau semikonduktor yang diatur oleh Hukum Ohm. Resistor merupakan komponen elektronik yang memiliki sifat resistensi.
Simbol dan Satuan Resistor
Resistor memiliki dua simbol utama, yaitu sebagai berikut.
Simbol pertama masih banyak digunakan di Amerika Utara dan terdiri dari garis bergerigi yang menunjukkan kawat yang digunakan dalam resistor. Simbol resistor yang kedua adalah persegi panjang kecil, dan ini sering disebut simbol resistor internasional dan lebih banyak digunakan di Eropa dan Asia.
Nilai resistansi resistor diukur dalam satuan Ohm, Ω dan nilai-nilai resistor dapat dalam bentuk Ohm (Ω), ribuan Ohm atau kilo ohm (kΩ) dan jutaan Ohm atau mega ohm (MΩ). Sering dijumpai juga pada rangkaan nilai resistansi tertulis seperti 10k yang artinya 10 kilo ohm, atau 10 kΩ. Tanda Ω sering dihilangkan dan titik desimal diganti oleh pengali: misalnya 1R5 menunjukkan 1,5 Ohm, 100R menunjukkan 100Ω, 4k7 menunjukkan 4,7 kΩ, 2M2 menunjukkan 2,2MΩ dan sebagainya.
Rumus dari resitansi adalah
. Diamana V adalah tegangan dan I adalah Arus.
Jenis-jenis Resistor
Terdapat banyak jenis resistor sesuai dengan jenis bahan yang digunakan, prosedur pembuatan dan aplikasinya. Jenis-jenis resistor tersebut disajikan pada gambar di bawah ini.
Resistor Linier
Resistor Linear merupakan resistor yang resistannya tidak berubah dengan adanya aliran arus yang melaluinya. Arus yang melaluinya, akan selalu sebanding dengan tegangan yang diterapkan padanya. Resistor linier selanjutnya diklasifikasikan sebagai Resistor Tetap dan Variabel. Resistor tetap merupakan resistor dengan nilai resitansinya tetap dan ditentukan pada saat pembuatannya. Resistor Variabel merupakan resistor yang nilai resistansinya dapat diubah-ubah secara manual sesuai dengan kebutuhan.
Resistor Non-Linier
Resistor non-linier adalah resistor yang karakteristik tegangan dan arusnya berubah-ubah secara non-linear. Nilai tegangan dan arus berubah-ubah tergantung pada faktor-faktor lain seperti suhu dan cahaya, namun tidak linier.
Istilah-istilah Penting Terkait Resistor
Sebelum lebih jauh membahas mengenai resistor, terdapat istilah-istilah penting yang perlu dimengerti terkait dengan resistor. Istilah-istilah tersebut adalah sebagai berikut.
Resistansi (Resistance)
Resistansi adalah properti dari resistor yang menahan/menghambat aliran arus listrik. Ketika arus bolak-balik melewati suatu hambatan, maka dihasilkan penurunan tegangan yang sesuai dengan arus.
- Simbol :R
- Satuan : Ohm (Ω)
Reaktansi (Reactance)
Resistansi yang diberikan ke arus bolak-balik karena kapasitansi dan induktansi yang ada dalam rangkaian, dapat dipahami sebagai reaktansi. Ketika arus bolak-balik melewati reaktansi murni, dihasilkan penurunan tegangan 90° dari fase dengan arus.
Bergantung pada fase yaitu, + 90 ° atau -90 ° reaktansi dapat disebut sebagai reaktansi induktif atau reaktansi kapasitif.
- Simbol :X
- Satuan : Ohm (Ω)
Impedansi (Impedance)
Impedansi adalah resistansi efektif terhadap arus bolak-balik yang timbul dari efek gabungan resistansi dan reaktansi. Ketika arus bolak-balik melewati impedans, dihasilkan penurunan tegangan yang berada di antara 0° hingga 90° fase dengan arus.
- Simbol :I
- Satuan : Ohm (Ω)
Konduktansi (Conductance)
Ini adalah kemampuan suatu material untuk menghantarkan listrik. Ini adalah kebalikan dari resistansi.
- Simbol :G
- Satuan :Mhos (℧)