Popularitas Media dan Perilaku Pembaca

Popularitas Media Massa Lokal

Popularitas media massa lokal sebagai media massa yang kandungan isi dan beritanya sangat di tentukan oleh kebutuhan khalayak yang berada diwilayah sama dengan pengelolaan media tersebut (Adrianto, 2007: 5). Masyarakat dapat secara langsung terlibat dan memahami isu karena mereka berada diwilayah yang sama. Lokalitas, secara singkat dimana demokrasi di berlakukan. Media lokal dalam penelitian ini merujuk pengertian media yang dikelola, terbit, atau beroperasi di daerah. Artinya kantor pusat berlokasi di daerah tertentu dan mayoritas beritayang dimuat adalah berita mengenai daerah tersebut karena aspek kedekatan (proximity). 

Dalam konteks suratkabar, dapat dilihat dari sisi distribusi, suratkabar daerah biasanyatidak dapat dibeli di daerah-daerah lain, kecuali secara berlangganan. Media tidak pernah bisa bebas nilai (value free) karena media selalu memiliki kepentingan (value laden).Kepentingan-kepentingan tersebut dapat ditunjukkan oleh Gans dan Gitlin (dalam Shoemaker & Reese) yang mengemukakan tentang beberapa perspektif tentang isi (konten) media, yakni: (Shoemaker &Reese Opcit, 1996: 6-7):

  1. Konten media merefleksikan realitas sosial dengan sedikit distorsi atau tanpa distorsi. Media massa mendistribusikan refleksi yang akurat tentang realitas sosial kepada audiens (mirror approach). Namun, media juga dilihat sebagai agen perefleksi realitas hasil kompromi antara pihak yang menjual konten dan pihak yang membelinya (nulleffect).
  2. Konten media juga dipengaruhi oleh sosialisasi dan sikap pekerja media. Terdapat faktor faktor internal pekerja media, seperti faktor profesionalitas, kepribadian, sikap politik, dan pelatihan yang mengarahkan mereka dalam menghasilkan realitas (communicator centered approach).
  3. Konten media juga dipengaruhi oleh rutinitas media, yakni cara-cara pekerja media Dan institusinya dalam mengorganisasikan pekerjaan (organizational routines approach).
  4. Konten media dipengaruhi oleh institusi sosial lain dan tekanan atau kekuatan lain,seperti faktor-faktor eksternal berupa kekuatan ekonomi, kebudayaan, dan khalayak. Pada market approach, komunikator berkeinginan untuk memberikan apa yangdiinginkan oleh khalayak untuk menarik perhatian mereka. Selanjutnya, hal tersebut akan menarik angka pemasangan iklan. Sedangkan dalam social responsibility approach,komunikator lebih memilih untuk memberikan apa yang sebenarnya dibutuhkan olehkhalayak dari pada apa yang diinginkan oleh khalayak.
  5. Konten media merupakan fungsi dari posisi ideologis dan pemeliharaan status quo. Konten media dipengaruhi oleh ideologi pihak-pihak yang berkuasa dalam Media membawa ideologi yang sesuai dengan kepentingan pemilik kekuasaan sehingga kondisi masyarakat tidak berubah.

Popularitas media lokal tentu saja dipengaruhi oleh Media mainstream lainnya selain televisi pun tidak lagi menjadi pilihan pertama dalam mencari informasi/berita. Koran salah satu media yang kini dalam keadaan terancam minim pembaca. Padahal Koran adalah salah satu media berbasis jurnalistik yang mengedepankan akurasi dan faktualitas.

Ekspektasi Pembaca

Kepuasan diartikan sebagai hasil (outcome) yang dirasakan atas penggunaan barang atau jasa, sama atau melebihi harapan yang diinginkan (Yamit, 2001:78). Kotler (2002:68) pengertian kepuasan adalah terciptanya perasaan seseorang yang muncul setelah membandingkan antara kinerja (hasil) produk yang dirasakan terhadap kinerja (hasil) yang dihasilkan. Dari definisi tersebut, kepuasan pembaca koran atau surat kabar diartikan sebagai hasil atau perasaaan yang dirasakan setelah membaca surat kabar.

Seseorang dapat dikatakan puas setelah membandingkan kinerja atau hasil yang dirasakan dengan harapan yang diinginkan. Dalam expectancy values theory, konsep kepuasan merupakan efek dari penggunaan media atau pemenuhan dari motif yang ada setelah menggunakan media, yang disebut dengan gratification obtained (GO). Sedangkan motif seseorang dalam menggunakan media massa disebut dengan gratification sought (GS). Gratification sought adalah kepuasan yang dicari atau diinginkan individu dalam menggunakan media tertentu (Kriyantono, 2006:206). GS juga bisa diartikan sebagai motif yang timbul dari sejumlah kebutuhan yang ingin dicapai individu pada obyek tertentu. Hal ini mendorong individu untuk menggunakan suatu media tertentu yang berkaitan dengan keinginan untuk mencari kepuasan atas kebutuhan tersebut. Dengan kata lain, pilihan indivudu atas penggunaan media didasari oleh motif pemenuhan sejumlah kebutuhan. Gratification obtained adalah kepuasan nyata yang diperoleh setelah menggunakan media (Kriyantono, 2006:207). GO juga bisa diartikan sebagai sejumlah kepuasan nyata yang diperoleh individu atas terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan tertentu setelah individu tersebut menggunakan media. Kepuasan ini diukur berdasarkan terpenuhinya harapan awal (GS) pada layout koran.

Surat Kabar Harian

Surat kabar atau koran adalah barang cetakan yang berisi berita, informasi dan pendidikan yang terbit secara kontinyu yang biasanya harian. Surat kabar merupakan salah satu bentuk media cetak yang tidak dijilid, dalam ukuran normal dan tiap halaman terdiri 9 kolom. Ada yang terbit 8 halaman, 12 halaman, 16 halaman dan ada yang lebih dari jumlah itu.

Menurut Karl (dalam Soehoet 2003: 11), surat kabar dapat dilihat dari syaratnya. Adapun syarat tersebut, yakni (a) publisitas, artinya surat kabar diterbitkan untuk publik, untuk masyarakat umum, atau untuk siapa saja, (b) periodisitas, artinya surat kabar tersebut terbit pada waktu yang telah ditentukan sebelumnya, (c) aktualitas, artinya isinya aktual, belum pernah dimuat sebelumnya, (d) universalitas, artinya isi surat kabar tidak mengenai satu persoalan saja, dan (e) kontinuitas, artinya isi surat kabar berkesinambungan.

Surat kabar harian adalah jenis media cetak yang terbit setiap hari, kecuali pada hari-hari tertentu, misalnya libur nasional. Jenis surat kabar ini dibagi lagi menjadi surat kabar harian nasional, surat kabar harian daerah, dan surat kabar harian lokal. Berita yang disampaikan adalah jenis berita news atau informasi terkini dan disampaikan dengan sistem straight news atau apa adanya. Fungsi surat kabar antara lain:

  1. Publishing the news (menerbitkan/menyiarkan berita/informasi).
  2. Commeting On the news (memberikan komentar terhadap suatu berita/informasi).
  3. Entertaining Readers (menghibur pembaca).
  4. Helping Readers (tips untuk pembaca bagaimana cara melakukan sesuatu).
  5. Publishing Advertising (menerbitkan/menyiarkan barang dan jasa).

Sumber Pustaka

  • Adrianto, Ambar. (2007). Peranan Media Massa Lokal Bagi Pembinaan Dan Pengembangan Kebudayaan Daerah. Yogyakarta: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan
  • Shoemaker, Pamela J., dan Reese, Stephen D.1996. Mediating the Message: Theories of Influences on Mass Media Content, Second Edition. New York: Longman
  • Yamit. (2001). Management Kualitas Produk dan Jasa. Jakarta: Ekognisia
  • Kriyantono, Rachmat.(2006). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana

You May Also Like

About the Author: Webagus

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *