Komputer telah berkembang sebagai alat pengolah data, penghasil informasi. Bahkan komputer juga turut berperan dalam pengambilan keputusan. Tidak puas hanya dengan fungsi tersebut, para ahli komputer masih terus mengembangkan kecanggihan komputer agar dapat memiliki kemampuan seperti manusia.
Cabang Ilmu Komputer yang bernama Kecerdasan Buatan (Artificial intelligence) berupaya menciptakan komputer atau mesin secerdas manusia.
Pengertian Kecerdasan Buatan
Menurut bapak Kecerdasan Buatan, John McCarthy, kecerdasan buatan adalah “Ilmu dan teknik membuat mesin cerdas, terutama program komputer cerdas”.
Kecerdasan buatan adalah cara membuat komputer, robot yang dikendalikan komputer, atau perangkat lunak berpikir secara cerdas, seperti halnya yang dipikirkan manusia cerdas.
Kecerdasan buatan dicapai dengan mempelajari bagaimana otak manusia berpikir, dan bagaimana manusia belajar, memutuskan, dan bekerja sambil mencoba memecahkan masalah, dan kemudian menggunakan hasil penelitian ini sebagai dasar pengembangan perangkat lunak dan sistem cerdas.
Tujuan Kecerdasan Buatan
Secara umum ada dua tujuan kecerdasan buatan, yaitu sebagai berikut.
- Membuat Sistem Pakar. Sistem yang menunjukkan perilaku cerdas, belajar, mendemonstrasikan, menjelaskan, dan menasihati para penggunanya.
- Menerapkan Kecerdasan Manusia dalam Mesin. Menciptakan sistem yang memahami, berpikir, belajar, dan berperilaku seperti manusia.
Kontributor Kecerdasan Buatan
Kecerdasan buatan adalah ilmu pengetahuan dan teknologi berdasarkan disiplin ilmu seperti Ilmu Komputer, Biologi, Psikologi, Linguistik, Matematika, dan Teknik. Dorongan utama kecerdasan adalah dalam pengembangan fungsi komputer yang terkait dengan kecerdasan manusia, seperti penalaran, pembelajaran, dan pemecahan masalah.
Berikut ini adalah beberapa bidang ilmu yang dapat berkontribusi untuk membangun sistem kecerdasan buatan.

Konsep Kecerdasan Buatan
Ada beberapa konsep yang harus dipahami dalam kecerdasan buatan, di antaranya:
1. Turing Test – Metode Pengujian Kecerdasan
Turing Test merupakan sebuah metode pengujian kecerdasan yang dibuat oleh Alan Turing. Proses uji ini melibatkan seorang penanya (manusia) dan dua obyek yang ditanyai. Yang satu adalah seorang manusia dan satunya adalah sebuah mesin yang akan diuji. Penanya tidak dapat melihat langsung kepada obyek yang ditanyai. Penanya diminta untuk membedakan mana jawaban komputer dan mana jawaban manusia berdasarkan jawaban kedua obyek tersebut. Jika penanya tidak dapat membedakan mana jawaban mesin dan mana jawaban manusia maka Turing berpendapat bahwa mesin yang diuji tersebut dapat diasumsikan CERDAS.
2. Pemrosesan Simbolik
Komputer semula didesain untuk memproses bilangan/angka-angka (pemrosesan numerik). Sementara manusia dalam berpikir dan menyelesaikan masalah lebih bersifat simbolik, tidak didasarkan pada sejumlah rumus atau melakukan komputasi matematis. Sifat penting dari AI adalah bahwa Al merupakan bagian dari ilmu komputer yang melakukan proses secara simbolik dan non-algoritmik dalam penyelesaian masalah.
3. Heuristic
Istilah heuristic diambil dari bahasa Yunani yang berarti menemukan. Heuristic merupakan suatu strategi untuk melakukan proses pencarian (search) ruang problem secara selektif, yang memandu proses pencarian yang kita lakukan di sepanjang jalur yang memiliki kemungkinan sukses paling besar.
4. Penarikan Kesimpulan (Inferencing)
Al mencoba membuat mesin memiliki kemampuan berpikir atau mempertimbangkan (reasoning). Kemampuan berpikir (reasoning) termasuk di dalamnya proses penarikan kesimpulan (inferencing) berdasarkan fakta-fakta dan aturan dengan menggunakan metode heuristik atau metode pencarian lainnya.
5. Pencocokan Pola (Pattern Matching)
Al bekerja dengan metode pencocokan pola (pattern matching) yang berusaha untuk menjelaskan obyek, kejadian (events) atau proses, dalam hubungan logik atau komputasional.
Pemrograman Tanpa Kecerdasan Buatan
- Program komputer tanpa kecerdasan buatan dapat menjawab pertanyaan spesifik yang ingin dipecahkan.
- Modifikasi dalam program menyebabkan perubahan dalam strukturnya.
- Modifikasi tidak cepat dan mudah. Hal ini dapat berdampak negatif pada program.
Pemrograman dengan Kecerdasan Buatan
- Program komputer dengan kecerdasan buatan dapat menjawab pertanyaan umum yang harus diselesaikan.
- Program kecerdasan buatan dapat menyerap modifikasi baru dengan menyatukan informasi yang sangat independen. Oleh karena itu kita dapat memodifikasi bahkan sepotong informasi program tanpa mempengaruhi strukturnya.
- Modifikasi program yang Cepat dan Mudah.
Teknik Kecerdasan Buatan
Di dunia nyata, pengetahuan memiliki beberapa sifat yang tidak diinginkan yaitu
- Volumenya sangat besar
- Tidak terorganisir dengan baik atau diformat dengan baik.
- Berubah terus-menerus.
Teknik kecerdasan buatan adalah cara untuk mengatur dan menggunakan pengetahuan secara efisien sedemikian rupa sehingga
- harus dipahami oleh orang-orang yang menyediakannya.
- harus mudah dimodifikasi untuk memperbaiki kesalahan.
- harus bermanfaat dalam banyak situasi meskipun tidak lengkap atau tidak akurat.
Teknik kecerdasan buatan meningkatkan kecepatan pelaksanaan program kompleks.
Aplikasi Kecerdasan Buatan
Berikut ini adalah beberapa aplikasi dari kecerdasan buatan.
1. Permainan (Game)
Kecerdasan Buatan memainkan peran penting dalam permainan (game) strategis seperti catur, poker, tic-tac-toe, dan lain-lain, Di mana mesin dapat memikirkan sejumlah besar posisi yang mungkin berdasarkan pengetahuan heuristik.
2. Pemrosesan Bahasa Alami (Natural Language Processing)
Dimungkinkan untuk berinteraksi dengan komputer yang memahami bahasa alami yang digunakan oleh manusia.
3. Sistem Pakar (Expert System)
Ada beberapa aplikasi yang mengintegrasikan mesin, perangkat lunak, dan informasi khusus untuk memberikan alasan dan nasihat kepada pengguna.
4. Sistem Visi(Vision System)
Sistem ini memahami, menafsirkan, dan mengkomprehensifkan input visual pada komputer. Sebagai contoh,
- Sebuah pesawat mata-mata mengambil foto, yang digunakan untuk mencari tahu informasi spasial atau peta area.
- Dokter menggunakan sistem pakar klinis untuk mendiagnosis pasien.
- Polisi menggunakan perangkat lunak komputer yang dapat mengenali wajah kriminal dengan potret tersimpan yang dibuat oleh seniman forensik.
5. Pengenalan Ucapan (Speech Recognition)
6. Pengenalan Tulisan Tangan (Handwriting Recognition)
Perangkat lunak pengenalan tulisan tangan membaca teks yang ditulis di atas kertas dengan pena atau di layar menggunakan stylus. Pengenalan tulisa tangan dapat mengenali bentuk huruf dan mengubahnya menjadi teks yang dapat diedit.