Salah satu parameter kemajuan teknologi era saat ini dan juga era mendatang adalah penguasaan dibidang IoT. Internet of Things adalah sebuah konsep dimana objek tertentu memiliki kemampuan untuk mentransfer data melalui jaringan wifi, jadi proses ini tidak memerlukan interaksi dari manusia ke manusia atau manusia ke komputer. Semua sudah dijalankan secara otomatis dengan program.
Internet of Things biasa disebut dengan IoT. Dan teknologi ini sudah berkembang pesat mulai dari teknologi nirkabel, micro-electromechanical systems (MEMS) dan Internet.
IoT adalah sistem otomatisasi dan analitik canggih yang mengeksploitasi jaringan, penginderaan, data besar (big data), dan teknologi kecerdasan buatan untuk menghadirkan sistem lengkap untuk suatu produk atau layanan. Sistem ini memungkinkan transparansi, kontrol, dan kinerja yang lebih baik bila diterapkan pada industri atau sistem apa pun. Sistem IoT memiliki aplikasi lintas industri melalui fleksibilitas dan kemampuannya yang unik agar sesuai di lingkungan apa pun.
Sejarah Internet of Thing
Istilah ‘Internet of Thing (loT) diperkenalkan oleh Kevin Ashton pada presentasi kepada Proctor & Gamble di tahun 1999. Kevin Ashton merupakan co-founder dari Auto–ID Lab MIT.
Kevin Ashton mengoptimalkan RFID (digunakan pada bar code detector) untuk supply-chain management domain. Dia juga telah memulai Zensi, sebuah perusahaan yang membuat energi untuk teknologi penginderaan dan monitoring.
Berikut adalah kutipan dari Kevin Ashton yang di tulis pada tahun 22 Juli 2009 di jurnal RFID yang akan membantu dalam memahami tentang inti dari loT:
if we had computers that knew everything there was to know about things—using data they gathered without any help from us—we would be able to track and count everything, and greatly reduce waste, loss and cost We would know when things needed replacing, repairing or recalling, and whether they were fresh or past their best”
We need to empower computers with their own means of gathering information, so they can see hear and smell the world for themselves in all its random glory”
Dari kutipan diatas dapat memberikan ide tentang ideologi yang melatarbelakangi dari pengembangan loT.
Kevin Ashton seorang pelopor teknologi yang juga membuat sistem standar global untuk RFID dan sensor Iainnya mengatakan bahwa hampir semua data yang beredar di Internet berasal dari hasil input atau hasil capture yang dilakukan oleh manusia ke dalam sistem.
Dari sudut Pandang sistem, manusia adalah obyek yang lambat, rawan kesalahan, pengantar data yang tidak efisien dan memiliki batasan dalam hal kualitas dan kuantitas bahkan kadang mencoba menterjemahkan dan mengubah data tersebut. Sebagai alternatif akan lebih efisien jika sistem dapat terkoneksi dengan sensor yang dapat menterjemahkan kejadian di dunia nyata secara langsung.
dan tersambung secara langsung ke sensor dan internet untuk mencatat data yang diambil dari dunia nyata. Sehingga bisa dikatakan bahwalnternet of Things (lop adalah ketika kita menyambungkan sesuatu (things), yang tidak dioperasikan oleh manusia, ke internet.
Definisi Internet of Thing
Internet of Things (loT) menurut Rekomendasi ITU-T Y.2060 didefinisikan sebagai sebuah penemuan yang mampu menyelesaikan permasalahan yang ada melalui penggabungan teknologi dan dampak sosial. Jika ditinjau dari standarisasi secara teknik, loT dapat digambarkan sebagai infrastruktur global untuk memenuhi kebutuhan informasi masyarakat, memungkinkan layanan canggih dengan interkoneksi balk secara fisik dan virtual berdasarkan pada yang telah ada dan perkembangan informasi serta teknologi komunikasi (ICT).
Selain itu, Kevin Ashton, sang pencetus istilah Internet of Things, menyampaikan definisi berikut dalam e-book berjudul “Making Sense of IoT“. Pengertian “Internet of Things” adalah sensor-sensor yang terhubung ke internet dan berperilaku seperti internet dengan membuat koneksi–koneksi terbuka setiap saat, serta berbagi data secara bebas dan memungkinkan aplikasi-aplikasi yang tidak terduga, sehingga komputer-komputer dapat memahami dunia di sekitar mereka dan menjadi bagian dari kehidupan manusia.”
Untuk memahami definisi dari Internet of Things, juga dapat dilihat dari gabungan dari 2 kata yakni “Internet” dan “Things”.
- Dimana Internet sendiri didefinisikan sebagai sebuah jaringan komputer yang menggunakan protokol-protokol Internet (TCP/IP) yang digunakan untuk berkomunikasi dan berbagi informasi dalam lingkup tertentu.
- Sementara Things dapat diartikan sebagai objek-objek dari dunia fisik yang diambil melalui sensor-sensor yang kemudian dikirim melalui Internet
Untuk mempermudah model penyimpanan dan pertukaran informasi diperlukan adanya Teknologi Semantic. Oleh karena itu untuk mewujudkan Internet of Things diperlukan 3 komponen pendukung yakni Internet, Things dan Semantic.