Fungsi dalam Pemrograman Arduino

Fungsi memungkinkan penataan program dalam segmen kode untuk melakukan tugas individu. Kasus khas untuk membuat fungsi adalah ketika seseorang perlu melakukan tindakan yang sama beberapa kali dalam suatu program.

Penggunaan fungsi dalam perograman memiliki beberapa keuntungan, antara lain sebagai berikut.

  • Membantu perogrammer tetap terorganisir dan terkonsep.
  • Mengkodefikasi satu aksi dalam satu tempat sehingga fungsi harus dipikirkan dan di-debug sekali saja.
  • Mengurangi kesempatan error dalam modifikasi, jika kode perlu diubah.
  • Membuat kesluruhan sketch menjadi lebih kecil dan lebih kompak karena bagian-bagian kode dapat digunakan kembali berkali-kali.
  • Kode akan lebih mudah digunakan kembali pada program lain dan lebih mudah dibaca.

Dalam pemrograman Arduino terdapat dua fungsi yang diperlukan yaitu setup () dan loop (). Jika ingin membuat fungsi lain, maka harus dibuat di luar tanda kurung kedua fungsi ini.

Sintaks yang paling umum untuk mendefinisikan suatu fungsi adalah sebagai berikut.

Return type nama fungsi (argumen1, argumen2, ...) 
{
Pernyataan-pernyataan/tubuh fungsi
}
  • Return tipe merupakan tipe nilai yang dikembalikan oleh fungsi dapat berupa semua tipe data dalam bahasa C
  • Nama fungsi adalah pengidentifikasi yang dengannya fungsi dapat dipanggil
  • Argumen, Parameter diteruskan ke fungsi, dapat berupa semua tipe data dalam bahasa C

Deklarasi Fungsi

Suatu fungsi dapat dideklarasikan di luar fungsi lain, di atas atau di bawah fungsi loop. Fungsi dapat dideklarasikan dengan dua cara berbeda yaitu :

Cara pertama adalah hanya menulis bagian dari fungsi yang disebut prototipe fungsi di atas fungsi loop, yang terdiri dari –

  • Jenis pengembalian fungsi
  • Nama fungsi
  • Jenis argumen fungsi, tidak perlu menulis nama argumen

Prototipe fungsi harus diikuti oleh tanda titik koma (;). Contoh berikut menunjukkan demonstrasi deklarasi fungsi menggunakan metode pertama ini.

Contoh

int sum_func (int x, int y) // deklarasi fungsi{
   int z = 0;
   z = x+y ;
   return z; // mengembalikan nilai
}

void setup () {
   Pernyataan // kelompok pernyataan
}

Void loop () {
   int result = 0 ;
   result = Sum_func (5,6) ; // pemanggilan fungsi
}

Bagian kedua, yang disebut definisi atau deklarasi fungsi, harus dideklarasikan di bawah fungsi loop, yang terdiri dari :

  • Jenis pengembalian fungsi
  • Nama fungsi
  • Jenis argumen fungsi, di sini harus ditambahkan nama argumen
  • Function body (pernyataan di dalam fungsi yang mengeksekusi ketika fungsi dipanggil)

Contoh berikut menunjukkan deklarasi fungsi menggunakan metode kedua ini.

int sum_func (int , int ) ; // prototipe fungsi
void setup () {
Pernyataan // kelompok pernyataan
}

Void loop () {
int result = 0 ;
result = Sum_func (5,6) ; // pemanggilan fungsi
}

int sum_func (int x, int y) // deklarasi fungsi {
int z = 0;
z = x+y ;
return z; // pengembalian nilai
}

Metode kedua hanya mendeklarasikan fungsi di atas fungsi loop.

You May Also Like

About the Author: Webagus

2 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

© 2025 Webagus - Theme by HappyThemes